Sejarah Nagari

                                                                                                     SEJARAH NAGARI KOTO TARATAK

Nagari Koto Taratak merupakan salah satu dari dua belas Nagari yang ada di Kecamatan Sutera. Di Nagari Koto Taratak saat ini terdiri dari 2 Kampung yaitu Kampung Koto Taratak dan Kampung Tanjung Alai.

Nagari Koto Taratak sebelumnya adalah merupakan bagian dari sebuah kampung yang berada dalam wilayah Nagari Taratak yang dipimpin oleh seorang Kepala Kampung yang bernama SIZUL dari suku Caniago. Taratak merupakan sebuah kata yang berarti tempat berhenti atau istirahat. Konotasi lain adalah pondok atau gubuk yang juga berarti tempat tinggal. Karena Taratak berada pada arah yang strategis yaitu memanjang dari Utara ke Selatan. Konon kabarnya orang yang akan berdagang dari Utara ke Selatan atau sebaliknya selalu singgah pada rimba atau hutan Taratak, maka akhirnya timbul niat baik dari mereka untuk membangun tempat tinggal.

Mukim pertama bernama “ Kampung Panai dan Kampung Malayu, “  yang terletak di kampung Koto Taratak. Tempat tinggal yang lain adalah Uba, Bukit Kancah terus ke Nanggalo lalu ke Kampung Langang dan Kampung Jambak, jarak diantara kampung satu ke kampung lainnya tidaklah berjauhan, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kampung dalam hal ini adalah kaum atau suku. Orang yang datang ketempat tersebut  merupakan migrasi langsung dari Sungai Pagu. Setelah sebagian pemukiman ini pindah ke Lansano, baru Kampung Pasar Taratak (dahulu Padang Taratak), yang berpenghuni ada dari Kampung Koto Taratak, Langgai, Ampalu, Tarusan dan Air Haji.

Pada awalnya – penghujung abad 17 – Kampung Koto Taratak dihuni oleh suku Sikumbang. Jadi tempat tinggal  atau kampung yang pertama di nagari Taratak adalah Koto Taratak. Setelah beberapa suku lain berdatangan, seperti Caniago dan Jambak, maka Koto Taratak menjadi sebuah kampung. Sebagian suku Sikumbang pindah mukim ke Lansano bergabung dengan suku Caniago dan Jambak, maka Lansano menjadi sebuah kampung juga. Bagian tengah yang pada waktu itu disebut Padang Taratak dihuni oleh Sikumbang dan Caniago dari Langgai serta Panai dari Air Haji, Jambak dan Malayu, maka daerah ini menjadi kampung pula. Sekarang disebut Kampung Pasar Taratak dan menjadi Nagari Taratak setelah terjadinya pemekaran pemerintahan.

Kampung Koto Taratak resmi menjadi Nagari pada hari Kamis tanggal 08 September 2011 yang ditandai dengan pelantikan Penjabat Wali Nagari (YUSUF SULI) oleh Camat Kecamatan Sutera (Drs. YESPI NAWIARSIH) atas nama Bupati Pesisir Selatan (NASRUL ABIT) dengan Keputusan Bupati Pesisir Selatan Nomor :140/280/Kpts/BPT-PS/2011 tentang PENETAPAN PENJABAT WALI NAGARI PEMEKARAN  SE-KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2011 dan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 60 Tahun 2011 tentang PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN NAGARI KOTO TARATAK KECAMATAN SUTERA dan mempunyai perangkat yaitu Penjabat Kepala Urusan Pemerintahan (BAHRUL) dan Penjabat  Kepala Urusan Kemasyarakatan (FEBRI IIL PUTRI YANI).

Nagari Koto Taratak adalah hasil dari sebuah pemekaran dari Nagari Taratak yang diprakarsai oleh beberapa tokoh seperti saudara TARMIZI suku Kampai yang bertanggungjawab tentang kebijakan pendanaan, saudara SYAFRIYON suku Sikumbang yang bertanggungjawab tentang penyampaian berkas-berkas yang diperlukan, saudara YUSUF SULI suku Panai yang bertanggungjawab tentang pencetakan dan redaksi berkas-berkas, saudara BAHRUL suku Panai bertanggungjawab tentang penyiapan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pemekaran, sedangkan perantau yang sangat peduli tentang pemekaran yang bertanggungjawab atas support kepada seluruh organ yang bergerak tersebut diatas yaitu SJAMSU ANWAR suku Sikumbang adalah perantau yang bertempat tinggal di Yogyakarta dan semua proses yang dilakukan oleh stakeholder diatas, maka secara formalitas diusulkan oleh masyarakat dan semua kelembagaan yang ada yang diketuai oleh SYAMSUARLIS suku Sikumbang adalah salah seorang perantau nagari  tetangga yang beralamat di Nagari Rawang Gunung Malelo Surantih yang juga hasil pemekaran dari nagari Surantih. Sebelumnya dikecamatan Sutera hanya ada 3 (tiga) nagari, yaitu : Surantih, Taratak dan Amping Parak dan sekaligus singkatan menjadi nama kecamatan yaitu “ Sutera “ dan sekarang telah menjadi 12 (dua belas) nagari yaitu : Koto Taratak, Taratak, Lansano Taratak, Rawang Gunung Malelo Surantih, Surantih, Aur Duri Surantih, Koto Nan Tigo Selatan Surantih, Koto Nan Tigo Utara, Gantiang Mudiak Selatan Surantih, Gantiang Mudiak Utara Suantih, Amping Parak dan Amping Parak Timur.

Nagari Koto Taratak saat ini menjadi 2 Kampung yaitu Kampung Koto Taratak dan Kampung Tanjung Alai  yang dikepalai masing-masing seorang  Kepala Kampung yang bernama SIZUL (Kampung Koto Taratak) dan ASRIL (Kampung Tanjug Alai yang merupakan Penjabat  Kepala Kampung, sebab kampungnya merupakan hasil pemekaran juga.

     Kampung yang dimaksud berbatas adalah :

1. Kampung Koto Taratak :

Utara dengan Batang Air Tanjung Alai (Kampung Tanjung Alai)

Selatan dengan Batang Air Jembatan Ollow (Kampung Pasar Taratak Nagari Taratak)

Timur dengan Nagari Gantiang Mudiak Selatan Surantih (pemekaran Nagari Surantih)

Barat dengan Samudera Indonesia

    2. Kampung Tanjung Alai :

Utara dengan Nagari Taluk Kecamatan Batang Kapas

Selatan dengan Batang Air Tanjung Alai (Kampung Koto Taratak)

Timur dengan Nagari Taluk Tigo Sakato Kecamatan Batang Kapas

Barat dengan Samudera Indonesia

Karena telah resminya Koto Taratak menjadi Nagari, maka secara otomatis harus ada pemimpin yang dalam hal ini adalah Wali Nagari . Pertama - tama selama kurang lebih 6 bulan dipimpin oleh Penjabat Wali Nagari dan selanjutnya dalam kurun waktu 6 bulan tersebut harus sudah terbentuk Wali Nagari yang depinitif yang dipilih langsung oleh masyarakat pemilih yaitu yang berumur 17 tahun keatas dan atau telah menikah, yang sebelumnya didahului dengan pembentukan Panitia Pemilihan Wali Nagari (PILWANA).

Berdasarkan jadwal dan tahapan pemilihan Wali Nagari yang dilakukan oleh Panitia Pilwana dan pemungutan suara akan berlangsung pada hari Selasa tanggal 22 November 2011, sedangkan calon yang ikut dalam kompetisi pemilihan Wali Nagari adalah sebagai berikut :

Setelah terjadi pemungutan suara, maka perolehan suara terbanyak pertama adalah saudara SYAFRIYON dan secara otomatis dialah yang akan jadi Wali Nagari. Pada masa kepemimpinan beliau maka struktur Pemerintah Nagari Koto Taratak adalah sebagai berikut :

1. Tahun 2011 - 2012

2. Tahun 2012 – 2013

3. Tahun 2013 – 2014

4. TAHUN 2014 – 2015

5. TAHUN 2015 – 2016

6. Tahun 2016 – 2017

7. Tahun 2018 – 2019

Jika berdasarkan data yang didapatkan oleh penulis (BAHRUL) dari narasumber (SYAMSI EFFENDI KHT.RAJO KAYO) pada tahun 2009 maka pemimpin-pemimpin adalah seperti tabel berikut :

NAMA-NAMA PEMIMPIN DI NAGARI

Pada tahun 2018 terjadi pemilihan wali nagari serentak pada tangal 3 Mei 2018 sekabupaten Pesisir Selatan sebanyak 105 nagari, sedangkan khusus di kecamatan Sutera terjadi pemilihan wali nagari serentak yaitu nagari : Koto Taratak, Lansano Taratak, Rawang Gunung Malelo Surantih, Aur Duri Surantih, Koto Nan Tigo Selatan Surantih, Koto Nan Tigo Utara Surantih, Gantiang Mudiak Selatan Surantih dan Gantiang Mudiak Utara Surantih.

Calon yang ikut dalam kompetisi pemilihan Wali Nagari adalah sebagai berikut:

Setelah terjadi pemungutan suara, maka perolehan suara terbanyak pertama adalah saudara SYAFRIYON, S.IP dan secara otomatis dialah yang akan jadi Wali Nagari Koto Taratak periode 2018-2024. Pada masa kepemimpinan beliau maka struktur Pemerintah Nagari Koto Taratak adalah sebagai berikut :